Skip to main content

Rancangan dan Penciptaan

Seorang perancang merancang suatu model dengan menggunakan coretan di kertas kosong. Segala hal yang telah dilihat oleh sang perancang hingga saat itu menjadi dasar gagasan sumber rancangannya pada waktu tersebut. Hal ini karena setiap bentuk dan lekuk di alam ini pun sebuah rancangan. Tak ada perancang, yang adalah seorang manusia, mampu merancang sesuatu yang belum pernah mereka lihat atau ketahui.

Mari kita telaah jalan yang ditempuh suatu rancangan dalam pembentukan sebuah rancangan baru. Pertama, perancang menentukan bahan dan tujuan dari perancangan. Selanjutnya sang perancang menentukan yang mungkin akan memakainya, kebutuhan pemakai tersebut, dan tentunya arah perancangan.

Di antara semua bidang kerja di dunia, perancang barang-barang industri mungkin adalah kalangan yang memerlukan adanya bahan, walau dengan jumlah minimal, ketika bekerja. Ini karena di samping kerja keras, suatu rancangan yang baik terutama memerlukan penentuan gagasan yang cerdas atau seluk-beluk pendukungnya selama proses mengerjakannya. Mula-mula, seorang perancang membutuhkan tak lebih dari selembar kertas kosong dan sebuah pena. Ketika membuat rancangan ini, ia tentu mengkaji dan menjadikan contoh-contoh sebelumnya sebagai model.

Seorang perancang membuat corat-coret ratusan pilihan berbeda selama berbulan-bulan. Kemudian gagasan-gagasan ini dikaji, dan dari sekalian banyak, yang paling bermanfaat dan bernilai seni dipilih untuk diproduksi, setelah itulah perincian produksi yang tepat dipelajari.

Mula-mula suatu model perbandingan produk itu dibuat, yang diubah dari gagasan berbentuk gambar ke dalam bentuk sesungguhnya. Setelah perbaikan selanjutnya, suatu model dengan ukuran sebenarnya dari produk itu pun dibuat. Seluruh proses ini mungkin memerlukan bertahun-tahun. Selama waktu ini, suatu model juga dicoba dan diuji agar pemakai terbiasa.

Suatu rancangan baru yang diperkenalkan ke pasar biasanya mula-mula dinilai dari penampilannya oleh pengguna (konsumen). Secara umum hal penentu utama dalam penjualan suatu barang adalah penampilan, yakni bentuk, warna, dan sebagainya, baru yang kedua, manfaatnya.

Oleh sebab itu, proses dari pemikiran awal hingga produksi ini sangatlah panjang. Sebenarnya, Pemilik satu-satunya dari seluruh rancangan adalah Yang mempunyai kekuasaan atas segala sesuatu. Allah menciptakan seluruh makhluk dengan sempurna dengan satu perintah saja: “Jadilah.” Ini disebutkan dalam ayat berikut:

Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya, “Jadilah!” Lalu jadilah ia. (Surat Al-Baqarah: 117)

Kemampuan menciptakan dari ketiadaan dan tanpa awal hanya milik Allah semata. Bahkan, manusia perancang itu sendiri adalah suatu ciptaan-Nya yang mengagumkan. Allah telah menciptakan makhluk dan manusia dari ketiadaan dan menganugerahi manusia keahlian merancang.

Dalam banyak hal yang kita anggap adalah hasil rancangan manusia, ada sumbernya di alam. Bentuk-bentuk dan produk-produk teknologi yang muncul melalui penelitian tahun demi tahun telah ada di alam selama jutaan tahun.

Sadar akan kenyataan tersebut, para perancang, arsitek, dan ilmuwan memilih untuk mengikuti sifat-sifat yang dicontohkan di dalam ciptaan Allah dalam merancang produk baru.

Serangga dan Teknologi Robot

Tidak hanya arsitek yang memanfaatkan pengkajian terhadap penciptaan. Para insinyur yang mengembangkan teknologi robot juga meneliti serangga sebagai sumber ilham. Robot yang dibangun berdasarkan kaki serangga terbukti dapat berdiri dengan keseimbangan yang lebih baik. Ketika bantalan penghisap dipasangkan pada kaki-kaki robot ini, mereka mampu memanjat dinding layaknya seekor lalat. Suatu robot yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan Jepang mampu berjalan di langit-langit layaknya serangga. Perusahaan tersebut menggunakan robot ini untuk memeriksa bagian bawah jembatan dengan menggunakan sensor yang ditempelkan ke badannya.45

Angkatan bersenjata Amerika diketahui meneliti mesin-mesin yang amat kecil (mesin mikro) sejak lama. Menurut Professor Johannes Smith, suatu motor yang berukuran kurang dari 0,039 inci (1 milimeter) mampu menggerakkan suatu robot seukuran semut. Robot seperti ini sedang dipertimbangkan untuk digunakan sebagai pasukan kecil yang terdiri atas robot-robot yang menyerupai semut untuk menembus dari balik pertahanan lawan tanpa diketahui dan merusak mesin-mesin jet, radar dan pusat komputer. Dua perusahaan industri terbesar di Jepang, Mitsubishi dan Matsushita, telah mengambil langkah awal untuk bekerja sama dalam bidang tersebut. Hasil dari kerjasama tersebut adalah robot yang amat kecil dengan berat 0,015 ons (0,42 gram) dan berjalan dengan kecepatan 13 kaki (4 meter) per menit.

Kitin: Bahan Pembungkus yang Sempurna

Serangga merupakan makhluk dengan jumlah terbesar di dunia, yang terutama karena tubuhnya sangat tahan terhadap banyak keadaan lingkungan yang merugikan. Salah satu penyebab daya tahan mereka adalah bahan kitin yang membentuk rangka mereka.

Kitin sangat ringan dan tipis. Serangga tidak pernah mengalami kesulitan dalam merawatnya. Meskipun bahan ini membungkus tubuh bagian luar saja, namun cukup kokoh untuk menjadi kerangka. Pada saat yang sama, bahan ini juga sangat lentur. Ia dapat digerakkan dengan otot-otot yang menempel padanya dari dalam tubuh. Hal ini tidak hanya memperbaiki gerakan yang cepat dari serangga ini namun juga mengurangi dampak benturan luar. Bahan ini tahan air karena selubung luar khusus, yang tidak membiarkan rembesan cairan tubuh apa pun.46 Bahan ini tidak terpengaruh oleh panas maupun pancaran cahaya. Biasanya, warnanya sangat mirip dengan lingkungannya. Kadang-kadang bahan ini memberi peringatan melalui warna terangnya.

Apa yang terjadi jika bahan seperti kitin digunakan oleh pesawat terbang dan pesawat luar angkasa? Memang, ini adalah impian banyak ilmuwan.

Bentuk Sempurna Sel Darah Merah

Sel darah merah bertanggung jawab mengangkut oksigen dalam darah. Oksigen diangkut dalam darah oleh hemoglobin yang tersimpan di dalam sel darah merah. Semakin luas permukaan sel ini, maka semakin banyak pula oksigen yang mampu diangkut. Karena sel darah merah harus bergerak di dalam pembuluh-pembuluh halus, volumenya harus sekecil mungkin, yakni harus mempunyai permukaan terbesar dengan volume terkecil. Dengan demikian, sel darah merah dirancang khusus untuk memenuhi syarat ini: mereka berbentuk datar, bulat, dan pipih di kedua sisinya, dan menyerupai bundaran keju Swiss yang ditekan di kedua pinggirnya. Ini adalah bentuk yang mempunyai permukaan selebar mungkin dengan volume terkecil. Setiap sel merah dapat membawa 300 juta molekul hemoglobin karena bentuk ini. Di samping itu, sel merah dapat melewati pembuluh halus terkecil dan pori-pori tersempit karena kelenturannya. 47

Mata Berwarna pada Ikan Balon

Ikan balon terdapat di perairan hangat di wilayah Asia Tenggara. Ketika jumlah cahaya yang berlebihan menimpanya, mata-mata ikan ini bertindak sebagai “kacamata surya kimiawi.” Mata-mata ikan sepanjang 1 inci (2,5 sentimeter) ini menunjukkan sifat yang mirip dengan lensa fotokrom, yang warnanya bisa lebih atau kurang terang tergantung kuatnya cahaya.

Sistem ini bekerja sebagai berikut: ketika ikan ini menghadapi cahaya berlebihan, sel-sel berwarna yang disebut “kromatofora” yang terletak di sekitar lapisan bening (kornea) mata, mulai mengeluarkan pewarna (pigmen) kekuningan. Pigmen ini menutupi mata ini dan bertindak sebagai saringan yang mengurangi terangnya cahaya, yang memungkinkan ikan melihat lebih tepat. Di perairan gelap, pigmen ini lenyap dan mata menerima jumlah cahaya sebanyak mungkin. 48

Jelaslah bahwa sistem ini merupakan hasil dari suatu rancangan sadar. Sel-sel yang melepaskan atau melenyapkan pigmen ini diatur dengan seksama dan tidak dapat dianggap sebagai hasil kebetulan. Ini merupakan bukti kesempurnaan ciptaan Allah, sehingga bentuk alat tubuh rumit hingga seluk beluk terkecil seperti mata harus dilengkapi dengan sistem pewarnaan sempurna seperti ini.

RANCANGAN SISTEM GERAK PADA MAKHLUK HIDUP

Seringkali rancangan sistem gerak jauh lebih menantang bagi para perancang dibandingkan sistem yang diam. Sebagai contoh, masalah-masalah yang dihadapi dalam perancangan suatu bor tangan jauh lebih banyak dibanding hanya sebuah kendi. Hal ini karena bor tangan didasarkan pada manfaatnya, sedangkan kendi hanya pada bentuknya, sedang rancangan yang bertujuan untuk manfaat lebih rumit. Setiap bagian rancangan harus mempunyai suatu manfaat untuk tujuan yang telah tertentu. Tidak adanya atau tidak bekerjanya satu bagian saja mengakibatkan sistem tersebut tak berguna.

Rancangan dengan kesalahan seperti itu akan terancam gagal. Sistem gerak yang dirancang oleh manusia secara umum mempunyai banyak cacat dibandingkan yang pada umumnya diyakini. Banyak dari sistem-sistem ini telah dirancang dengan coba-coba. Meskipun beberapa kesalahan telah dihilangkan selama tahap perencanaan awal hingga pengenalan produk ke pasar, tidak semua kerusakan dapat dicegah.

Alasan yang sama tidak bisa diterapkan pada sistem gerak di alam. Semua sistem gerak di seluruh makhluk adalah sempurna. Allah telah menciptakan semua makhluk dengan sempurna. Mari kita amati lebih dekat beberapa contoh dari ciptaan yang sempurna ini.

Tengkorak Burung Pelatuk

Burung Pelatuk memakan serangga dan larva, yang berada di dalam batang pohon yang dilubanginya dengan mematuk. Mereka mengukir sarang mereka untuk menempati pohon-pohon yang tumbuh baik, yang memerlukan keahlian memahat sama hebatnya dengan tukang kayu.

Burung pelatuk berbintik besar bisa membuat sembilan atau sepuluh tatahan setiap detik. Jumlah ini meningkat hingga lima belas sampai dua puluh pada jenis burung pelatuk yang lebih kecil, yang salah satunya adalah burung pelatuk hijau.

Ketika burung pelatuk hijau membuat lubang untuk sarangnya, kecepatan kerja paruhnya dapat melebihi 62 mil per jam (100 kilometer/jam). Kecepatan tersebut tidak mempengaruhi otaknya sama sekali, yang ukurannya hanya sebesar buah ceri. Jeda antara dua tatahan paruhnya lebih kecil dari seperseribu detik. Ketika mulai mematuk, kepala dan paruhnya berada tepat sama datar, sehingga kemiringan terkecil pun dapat menyebabkan kerusakan parah pada otak.

Akibat melakukan tatahan ini tidak ada bedanya dengan membenturkan kepala ke dinding beton. Diperlukan rancangan yang luar biasa agar otak burung tersebut tidak terluka. Tulang tengkorak sebagian besar burung merupakan satu kesatuan yang utuh, dan paruh bekerja dengan gerakan rahang bawah. Namun sebaliknya, paruh dan tengkorak burung pelatuk dipisahkan oleh jaringan lunak berpori yang meredam guncangan akibat benturan tadi. Jaringan yang lentur ini bekerja lebih baik daripada peredam kejut pada kendaraan bermotor. Keunggulan bahan tersebut berasal dari kemampuannya meredam benturan yang sangat singkat lalu mengembalikan dirinya ke keadaan awal dengan cepat. Kemampuan ini dipertahankan bahkan ketika hampir sembilan hingga sepuluh tatahan dibuat per detik. Bahan ini jauh lebih unggul dibanding bahan yang dikembangkan dengan teknologi modern. Pemisahan paruh dari tengkorak dengan cara yang luar biasa ini memungkinkan penyekat yang memegang otak burung pelatuk untuk bergerak menjauh dari paruh atas selama mematuk, dan ini berperan sebagai gerak kedua untuk meredam guncangan. 49

Kutu: Rancangan Sempurna untuk Melompat

Seekor kutu dapat melompat melebihi 100 kali tinggi badannya, yang sebanding dengan manusia yang melompat setinggi 660 kaki (200 meter). Bahkan, kutu dapat melakukan lompatan seperti itu berulang-ulang tanpa istirahat selama 78 jam. Pada umumnya, kutu tidak akan mendarat dengan kakinya setelah lompatan kelima, ia mendarat dengan punggung atau kepalanya. Meskipun demikian, ia tetap tidak menjadi pusing atau terluka, yang disebabkan adanya rancangan khusus pada tubuhnya.

Kerangka serangga ini tidak berada di dalam tubuhnya. Kerangkanya terdiri atas lapisan keras senyawa yang disebut sklerotin, yang membungkus keseluruhan tubuhnya dan melekat pada kitin. Sejumlah besar lempengan keras dengan gerak terbatas membentuk rangka luarnya, yang meredam sekaligus menghilangkan guncangan ketika melompat.

Di sisi lain, kutu tidak memiliki pembuluh darah apa pun. Bagian dalam seluruh tubuhnya tubuhnya mengambang dalam darah yang cair dan bening, yang bertindak sebagai bantalan pelindung seluruh alat-alat bagian dalam dan menjadikannya kebal terhadap lompatan mengguncang yang mendadak. Darahnya dibersihkan oleh pori-pori udara yang tersebar di seluruh tubuhnya. Ini menghilangkan kebutuhan adanya pompa raksasa untuk terus-menerus memompa oksigen. Jantungnya berbentuk seperti tabung dan berdetak lambat sehingga lompatan tidak berpengaruh padanya sama sekali.

Para ilmuwan menemukan melalui penelitian bahwa otot kaki kutu tidak sekuat yang dibutuhkan oleh lompatannya. Kemampuan luar biasa yang dimiliki kutu ini dimungkinkan karena adanya suatu sistem pegas yang terdapat pada kakinya, yang bekerja karena adanya protein berbentuk karet yang disebut “resilin,” tempat kutu menyimpan energi geraknya. Sifat istimewa zat ini adalah kemampuannya untuk melepaskan saat peregangan hingga 97% energi yang disimpan di dalamnya. Bahan paling lentur yang terdapat di pasaran saat ini hanya memiliki kekuatan 85% dari resilin. Bahan lentur tersebut ditempatkan di bagian bawah kaki belakang besar makhluk kecil ini dalam suatu bantalan mungil. Kutu membutuhkan sekitar sepersepuluh detik untuk menekan bahan ini ketika ia menekuk kakinya untuk bersiap melakukan lompatan. Suatu bentuk yang menyerupai roda bergigi mempertahankan lipatan kaki hingga ototnya dikendurkan dan bentuk seperti pegas mendorong lompatan melalui energi yang tersimpan di dalam resilin yang diubahnya menjadi sebuah lompatan yang luar biasa.

Kumbang Penggerek dan Gerak Pengeborannya

Kumbang penggerek hidup di dalam buah pohon ek. Terdapat moncong yang cukup panjang pada kepala serangga ini, yang sebenarnya melebihi panjang tubuhnya. Di ujung moncong ini ia mempunyai gerigi yang kecil tapi sangat tajam seperti gigi.

Pada waktu tertentu, serangga ini membuat moncong ini mendatar, searah dengan tubuhnya, sehingga tidak mengganggunya ketika berjalan. Namun ketika ia berada di buah ek, ia akan memiringkan moncongnya sedemikian rupa ke arah buah tersebut. Serangga memutar kepalanya dari satu sisi ke sisi lain, menggerakkan moncongnya, yang mulai mengebor buah ek. Kepala serangga ini merupakan bentuk rancangan yang sempurna untuk pekerjaan tersebut dan menunjukkan tingkat kelenturan yang luar biasa.

Ketika mengebor dengan moncongnya, ia sekaligus memakan bagian dalam buah ek. Walau demikian, ia tetap meninggalkan bagian yang terbanyak untuk keturunan mereka. Setelah mengebor, serangga ini meninggalkan satu telur di buah tersebut dengan memasukkannya melalui lubangnya. Di dalam buah ek, telur menjadi larva dan mulai memakannya. Semakin banyak makan, ia semakin besar; semakin besar, semakin banyak pula makannya.

Kegiatan makan ini berlanjut hingga buah tersebut jatuh dari cabangnya, yang merupakan tanda bagi larva untuk meninggalkannya. Dengan giginya yang kuat, ia memperbesar lubang yang dibuatkan induknya. Larva yang sangat gemuk ini akan keluar dari buah ek dengan perjuangan yang berat. Sekarang tujuan larva adalah membuat liang sedalam 10–12 inci (25–30 sentimeter) di tanah. Di sanalah ia menjadi kepompong dan menunggu selama satu hingga lima tahun. Ketika ia telah tumbuh dewasa sepenuhnya, ia memanjat dan mulai mengebor buah ek pula. Perbedaan masa kepompong tergantung pada pertumbuhan baru buah ek di pohon.50 Daur hidup yang menarik dari kumbang penggerek ini adalah bukti lain dari kesempurnaan ciptaan Allah, sehingga menggugurkan dugaan-dugaan teori evolusi. Setiap gerak serangga telah dirancang dengan rencana tertentu. Moncong pengebor, gigi pemotong di ujungnya, bentuk lentur kepalanya yang membantu pengeboran, tidak dapat diterangkan hanya dengan kebetulan dan “seleksi alamiah.” Moncong yang panjang hanya akan menjadi rintangan yang berat dan merugikan jika tidak dapat dimanfaatkan dengan sukses untuk pengeboran, yang menjadi alasan mengapa hal tersebut tidak bisa diperdebatkan telah menjalani evolusi “tahap demi tahap.”

Di sisi lain, alat-alat tubuh dan naluri yang dimiliki larva menggambarkan kerumitan di tingkat terkecil dari suatu proses. Larva harus memiliki geligi yang cukup kuat untuk melubangi jalan keluar dari buah ek, harus “mengetahui” menggali hingga dalam tanah, dan harus “menunggu” di sana dengan sabar.

Jika sebaliknya yang terjadi, maka makhluk ini tidak akan selamat bahkan akan punah. Semua hal tersebut tidak dapat dijelaskan sebagai kejadian kebetulan, sebaliknya memperlihatkan bahwa penciptaan makhluk tersebut menunjukkan kebijakan yang Maha Bijaksana.

Allah telah menciptakan makhluk ini dengan alat tubuh dan naluri yang sempurna. Dia-lah Allah “Sang Pencipta” segala sesuatunya. (Surat al-Hasyr:24)

Ekor Cambuk pada Bakteri

Beberapa bakteri menggunakan alat menyerupai cambuk yang disebut ekor cambuk (flagel) untuk bergerak di lingkungan berair. Alat ini tertanam pada membran sel dan memungkinkan bakteri untuk bergerak ke arah yang ditentukannya dengan kecepatan tertentu.

Para ilmuwan telah cukup lama mengetahui keberadaan ekor cambuk ini. Walaupun demikian, perincian tentang bentuknya, yang baru muncul sekitar sepuluh tahun terakhir ini telah menjadi kejutan besar bagi mereka. Telah ditemukan bahwa ekor cambuk bergerak dengan menggunakan “motor hidup” yang sangat rumit dan bukannya dengan gerak getaran sederhana sebagaimana diyakini sebelumnya.

Mesin yang menyerupai baling-baling ini dibuat dengan prinsip yang sama dengan motor listrik. Ada dua bagian utama padanya: satu bagian bergerak (“rotor”) dan satu bagian diam (“stator”).

Ekor cambuk bakteri berbeda dengan sistem kehidupan lainnya yang menghasilkan gerak mekanik. Sel ini tidak memanfaatkan energi yang tersedia yang tersimpan di dalam molekul ATP. Sebaliknya, ia memiliki sumber tenaga khusus: bakteri menggunakan energi dari aliran ion yang menembus membran sel terluarnya. Bentuk bagian dalam motor ini sangat rumit. Sekitar 240 protein yang berbeda bekerja membangun ekor cambuk. Setiap protein ditempatkan dengan kecermatan tinggi. Para ilmuwan telah menetapkan bahwa protein-protein tersebut membawa sinyal yang menghidupkan atau mematikan motor, membentuk suatu persendian yang mendukung pergerakan yang bentuknya sangat kecil, dan mendorong protein lainnya yang menghubungkan ekor cambuk dengan membran sel. Model-model yang dibuat untuk menyimpulkan kerja sistem tersebut sudah cukup untuk menggambarkan kerumitan sistem ini.53

Bentuk ekor cambuk bakteri yang rumit ini dengan sendirinya sudah cukup untuk meruntuhkan teori evolusi, karena ekor cambuk mempunyai bentuk rumit yang tak tersederhanakan. Seandainya satu molekul tunggal dalam bentuk yang amat rumit ini lenyap, atau rusak, ekor cambuk itu tidak akan bekerja dan tak akan bisa digunakan oleh bakteri. Ekor cambuk harus telah bekerja sempurna dari waktu pertama keberadaannya. Kenyataan ini kembali mengungkap omong kosong penilaian teori evolusi mengenai “perkembangan tahap demi tahap.”

Ekor cambuk bakteri merupakan bukti nyata bahwa bahkan pada makhluk yang dianggap “terbelakang,” terdapat rancangan yang luar biasa. Dengan semakin mendalamnya umat manusia mengetahui perinciannya, semakin nyata pulalah bahwa makhluk yang oleh ilmuwan abad ke-19, termasuk Darwin, dianggap sebagai yang tersederhana, sebenarnya sama rumitnya dengan makhluk lain. Dengan kata lain, begitu kesempurnaan penciptaan semakin jelas, sia-sianya usaha menemukan penjelasan lain atas penciptaan akan semakin jelas pula.

Rancangan pada Lumba-Lumba

Lumba-lumba dan ikan paus bernapas dengan menggunakan paru-paru sebagaimana halnya hewan menyusui lainnya, yang berarti mereka tidak dapat bernapas di dalam air seperti ikan. Karena itulah mereka dengan teratur berenang ke permukaan. Lubang semburan yang terletak di atas kepalanya berguna untuk menghirup udara. Alat ini dirancang sedemikian rupa agar ketika binatang ini menyelam ke dalam air, lubang tersebut menutup secara otomatis dengan tutup khusus untuk mencegah masuknya air. Tutup tersebut secara otomatis akan membuka lagi ketika lumba-lumba berada di permukaan air.

Sistem yang Membantu Tidur tanpa Tenggelam

Lumba-lumba mengisi 80-90% dari paru-parunya dengan udara setiap kali mereka bernapas. Sebaliknya, pada kebanyakan manusia perbandingannya hanya sekitar 15%. Bernapasnya lumba-lumba merupakan suatu kegiatan sadar dan tidak terjadi dengan sendirinya sebagaimana halnya hewan menyusui.54

Dengan kata lain, lumba-lumba dengan sadar memutuskan untuk bernapas sebagaimana kita memutuskan untuk berjalan. Terdapat suatu sistem khusus untuk mencegah kematiannya ketika tidur di bawah permukaan air. Lumba-lumba yang tidur menggunakan sisi otak bagian kiri dan kanan bergantian selama sekitar 15 menit. Ketika salah satu sisi tersebut tidur, lumba-lumba menggunakan sisi yang lain untuk berenang ke permukaan dan bernapas.

Moncong lumba-lumba yang berbentuk paruh ini merupakan ciri lain yang meningkatkan kemampuan berenangnya. Hewan ini menggunakan sedikit tenaga untuk membelah air dan berenang pada kecepatan lebih tinggi. Kapal-kapal modern juga menggunakan haluan yang serupa dengan moncong hidung lumba-lumba yang dirancang dengan pola yang memperlancar aliran air untuk meningkatkan kecepatan kapal sebagaimana halnya lumba-lumba.

Kehidupan Bermasyarakat Lumba-lumba

Lumba-lumba hidup dalam suatu kelompok yang sangat besar. Untuk perlindungan, lumba-lumba betina dan bayi-bayinya ditempatkan di tengah kelompok. Ikan yang sakit tidak ditinggalkan sendiri, melainkan tetap diurus oleh kelompok tersebut hingga mati. Ikatan yang saling berketergantungan ini terbentuk sejak hari pertama bayi lumba-lumba bergabung dalam kelompoknya.

Bayi lumba-lumba dilahirkan dengan mengeluarkan ekornya terlebih dahulu. Dengan cara ini sang bayi tetap mendapat pasokan oksigen selama persalinan. Ketika pada akhirnya kepalanya keluar, lumba-lumba yang baru lahir tersebut menuju permukaan untuk menghirup udara pertamanya. Pada umumnya, selama persalinan, betina lain menemani induk yang melahirkan itu.

Induk lumba-lumba mulai merawat bayinya segera setelah lahir. Bayi lumba-lumba, yang bibirnya belum mampu menghisap, mendapatkan susu melalui dua tempat yang keluar dari sebuah celah pada permukaan perut sang induk. Ketika ia membuka dengan perlahan bagian ini, susu itu pun keluar. Bayi lumba-lumba meminum lusinan liter susu setiap hari. Sejumlah 50% dari susu tersebut mengandung lemak (bandingkan dengan 15 % lemak pada susu ternak), yang dengan cepat bekerja membangun lapisan kulit yang dibutuhkan untuk mengatur suhu tubuh. Betina lainnya juga membantu sang bayi sewaktu menyelam dengan cepat, dengan mendorong mereka ke bawah. Bayi lumba-lumba yang baru lahir juga diajarkan mengenai berburu dan menggunakan sonar penentuan tempat dengan gema yang dimilikinya, sebuah proses pendidikan yang berlangsung selama bertahun-tahun. Ada kalanya, lumba-lumba muda tidak akan meninggalkan suatu anggota keluarga hingga 30 tahun.

Sistem Pencegahan Kejang

Lumba-lumba mampu menyelam ke kedalaman yang tak tertandingi oleh manusia. Pemegang rekor untuk ini adalah suatu jenis ikan paus yang mampu menyelam hingga kedalaman 9900 kaki (3000 meter) dalam sekali napas. Baik lumba-lumba maupun ikan paus diciptakan cocok untuk cara menyelam seperti ini. Ekor pipihnya membuatnya menyelam dan menuju permukaan jauh lebih mudah.

Segi lain dari rancangan untuk menyelam ini adalah pada paru-paru mereka: ketika mereka menyelam semakin dalam, berat air di atasnya, yakni tekanannya, akan meningkat. Tekanan udara di dalam paru-paru juga akan meningkat untuk mengimbangi tekanan di luar tubuhnya. Jika tekanan yang sama dikenakan pada paru-paru manusia, maka manusia dengan mudah akan binasa. Untuk mengatasi bahaya ini, terdapat suatu sistem pertahanan khusus yang terdapat pada tubuh lumba-lumba: bronkus dan alveolus (sel udara) di dalam paru-paru lumba-lumba dilindungi oleh rantai tulang rawan yang sangat tinggi daya tahannya.

Contoh lain mengenai kesempurnaan penciptaan tubuh lumba-lumba adalah sistem yang mencegah terjadinya kejang. Ketika sang penyelam naik ke permukaan terlalu cepat, mereka akan menghadapi bahaya tersebut. Sebab kejang ini adalah masuknya udara langsung ke dalam darah dan terbentuknya gelembung udara di dalam nadi. Gelembung udara ini dapat menyebabkan kematian karena mencegah peredaran darah. Ikan paus dan lumba-lumba ternyata justru tidak menghadapi bahaya seperti itu meskipun mereka juga bernapas dengan menggunakan paru-paru. Ini karena mereka menyelam dengan paru-paru yang tidak dipenuhi udara, melainkan kosong. Karena tidak terdapat udara di dalam paru-paru mereka, mereka tidak akan mengalami resiko terjadinya kejang.

Meskipun demikian, hal tersebut menimbulkan pertanyaan: jika mereka tidak memiliki udara dalam paru-parunya, mengapa mereka tidak mati lemas karena kekurangan oksigen?

Jawabannya pertanyaan ini terdapat pada protein “mioglobin” yang ditemukan pada jaringan otot mereka dalam jumlah besar. Protein mioglobin memiliki daya ikat oksigen yang tinggi, sehingga oksigen yang diperlukan oleh hewan ini tidak disimpan di dalam paru-paru melainkan langsung di dalam otot mereka. Lumba-lumba dan ikan paus dapat berenang tanpa bernapas selama waktu yang panjang, dan dapat menyelam sedalam yang mereka mau. Manusia juga memiliki protein mioglobin, namun hal itu tidak menghasilkan keadaan yang sama karena volumenya jauh lebih kecil. Penyesuaian biokimia yang khas pada lumba-lumba dan ikan paus tersebut, tentu merupakan bukti nyata tentang perencanaan yang sengaja. Allah telah menciptakan hewan menyusui di laut, seperti halnya hewan-hewan lainnya, dengan bentuk tubuh yang paling sesuai dengan keadaan tempat mereka tinggal.

Pompa pada Jerapah

Seekor jerapah dengan tingginya yang mendekati 16,5 kaki (5 meter), merupakan salah satu makhluk terbesar. Untuk mempertahankan diri, hewan ini harus mengirimkan darah ke otak yang terletak 6,6 kaki (2 meter) di atas jantungnya. Akibatnya, jantung jerapah harus cukup kuat memompa darah dengan tekanan 350 mmHg.

Sistem yang bertenaga ini, yang pada umumnya dapat membunuh manusia, terdiri atas suatu ruang khusus, dan terbungkus dengan jaringan halus untuk mengurangi akibat mematikan.

Dalam bagian antara kepala dan jantung terdapat sistem berbentuk “U” yang terdiri atas pembuluh naik dan turun. Darah yang mengalir dalam pembuluh dengan arah berlawanan akan setimbang dengan sendirinya, sehingga menyelamatkan hewan ini dari tekanan darah tinggi yang berbahaya yang dapat mengakibatkan pendarahan dalam.

Bagian di bawah jantung, khususnya kaki dan telapak kaki, membutuhkan perlindungan khusus. Ketebalan tambahan kulit jerapah pada kaki dan telapaknya mencegah akibat merugikan karena tekanan darah yang tinggi. Di samping itu, terdapat katup-katup di dalam pembuluh yang membantu mengatur tekanan.

Bahaya terbesar adalah ketika hewan ini menurunkan kepalanya ke tanah untuk minum air. Tekanan darah, yang biasanya tinggi dan cukup menyebabkan pendarahan dalam, sekarang bahkan akan meningkat lagi. Sekalipun demikian, terdapat suatu alat yang digunakan untuk melawan akibat ini. Suatu cairan khusus yang disebut cairan serebrospinal (cairan otak dan tulang belakang), yang membasahi otak dan tulang belakang itu sendiri, menghasilkan tekanan balik untuk mencegah kerusakan atau kebocoran pada pembuluh darah halus. Sebagai tambahan, terdapat katup periksa searah yang menutup ketika hewan ini menurunkan kepalanya. Katup ini mengurangi aliran darah dengan meyakinkan, sehingga jerapah dapat minum dengan aman dan kemudian mengangkat kepalanya lagi. Untuk menghindari bahaya tekanan darah tinggi, pembuluh jerapah sangat tebal dan diciptakan berlapis-lapis.

Rancangan Strategi Pertahanan Lebah Madu

Tawon raksasa di Jepang merupakan musuh terbesar bagi lebah madu Eropa. Tiga puluh tawon yang menyerang sarang lebah madu dapat membunuh sekitar 30.000 lebah dalam 3 jam. Namun lebah madu diciptakan dengan cara pertahanan yang sempurna.

Ketika seekor tawon menemukan suatu kelompok baru lebah madu, ia menyampaikan berita tersebut kepada yang lainnya dengan mengeluarkan bau khusus. Bau yang sama juga diketahui oleh lebah madu, yang mulai berkumpul di mulut sarang untuk mempertahankan diri. Ketika seekor tawon bergerak mendekat, sekitar 500 lebah madu akan mengepungnya dengan segera. Mereka mulai menggetarkan tubuhnya dan meningkatkan suhu tubuhnya. Hal ini, bagi tawon, terasa seperti terperangkap di dalam oven dan pada akhirnya sang tawon pun mati. Dalam gambar film yang peka terhadap panas yang memperlihatkan serangan ini, suhu daerah putih bisa mencapai 118ºF (48ºC). Suhu setinggi itu dapat ditahan oleh lebah madu, namun mematikan bagi tawon.55

Keajaiban Perkembangbiakan Katak

Banyak yang beranggapan bahwa katak berkembang biak dengan bertelur dan pertumbuhan berudu. Padahal, ada banyak jenis lain cara perkembangbiakan katak yang di antaranya sangat mengejutkan.

Katak telah diciptakan dengan ciri yang memungkinkannya bertahan hidup dalam berbagai bentuk lingkungan. Karena itu, mereka dapat hidup di setiap benua, kecuali Antartika. Terdapat jenis-jenis katak yang hidup di padang pasir, hutan, padang rumput, dan di Himalaya serta Andes, yang ketinggiannya melebihi 16.500 kaki (5000 m). Jumlah terbanyak tersebar di sepanjang wilayah-wilayah tropis. Sekitar 40 jenis katak telah dikenali tiap 0,8 mil persegi (2 kilometer persegi) bagian hutan hujan.

Pada beberapa jenis katak, hanya katak jantan yang merawat katak yang baru lahir, sedangkan pada jenis lain, hanya betina yang melakukan atau keduanya. Contohnya, katak panah beracun jantan di Kostarika terus mengawasi dan menunggu telur yang akan menetas, hingga 10-12 hari. Dengan usaha yang luar biasa, berudu yang baru lahir memanjat dan menempel di punggung induknya dengan erat, sehingga terlihat seakan mereka menyatu. Kemudian sang induk memanjat pohon dari jenis bromelia di hutan. Bunga-bunga dari pohon ini berbentuk piala yang menghadap ke langit dan berisi air. Sang induk melepas katak yang baru lahir tadi ke dalam bunga tersebut, tempat mereka tumbuh dengan aman.

Karena tidak terdapat makanan di perairan tersebut, sang induk sering menempatkan telur-telurnya yang belum dibuahi di dalam bunga tersebut untuk katak-katak yang baru lahir tadi. Berudu memakan telur-telur ini, yang kaya akan protein dan karbohidrat.56

“Katak gladiator” adalah jenis lain yang mempertahankan wilayah tempat telurnya berada. Katak-katak jantan dari jenis ini telah diciptakan dengan suatu jalu seperti jepitan di ibu jarinya, yang mereka gunakan untuk menyobek kulit katak jantan yang mengganggu.

Kodok kecil Afrika jantan (Nectophyrne afra) membuat sarang dari lumpur, yang diisi air sehingga membentuk kolam di pinggiran danau atau pada sungai berarus lambat. Katak ini membuat lapisan yang rapuh atau lapisan tipis di permukaan air tempat telur-telur menempel sendiri. Dengan cara ini, telur berada di permukaan air untuk menghirup oksigen. Karena getaran kecil yang diakibatkan oleh katak lain atau seekor capung yang pernah terbang melaluinya dapat merusak selaput tipis tersebut dan menenggelamkan telur ke dasar air, yang akan membuatnya mati karena kekurangan oksigen, katak jantan melindungi telur-telur tersebut. Ketika menjaga, ia memukulkan kakinya ke air untuk menambah aliran oksigen melalui selaput telur.

Jenis lain, yang disebut katak kaca karena bentuknya yang bening, tidak mengawasi telurnya. Allah mengilhamkan cara lain kepada katak ini. Mereka meninggalkan sekelompok telur di bebatuan dan tumbuhan pada danau tropis atau sungai-sungai. Ketika telur tersebut menetas, berudu langsung jatuh ke air.

Semua kesadaran dan pola perilaku pengorbanan diri yang berbeda-beda, yang ditunjukkan oleh jenis katak yang berbeda sebagai usaha menjaga berudu yang baru lahir ini telah meruntuhkan dugaan dasar Darwinisme. Pendapat Darwinisme bahwa semua makhluk hidup melakukan perjuangan untuk diri sendiri dan egois untuk bertahan hidup, tak pelak lagi menemukan akhirnya setelah menyaksikan usaha suatu katak mempertahankan keturunannya yang baru lahir. Bahkan, perilaku cerdas yang diperlihatkan oleh makhluk tersebut tidak dapat dijelaskan sebagai peristiwa kebetulan sebagaimana yang diduga oleh Darwinisme. Semua itu adalah pertanda yang jelas bahwa makhluk hidup telah diciptakan oleh Allah dan diarahkan dengan naluri yang diilhamkan-Nya kepada mereka. Allah menyatakan dalam Al Qur’an bahwa terdapat bukti yang nyata pada makhluk hidup untuk seluruh manusia:

Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini (Surat al-Jatsiyah: 4)

Katak yang Dilahirkan di dalam Lambung

Cara berkembang biak yang luar biasa pada jenis katak yang bernama Rheobatrachus silus merupakan contoh lain dari rancangan sempurna dalam ciptaan Allah. Katak betina Rheobatrachus menelan telur-telurnya setelah dibuahi, bukan untuk memakannya, melainkan untuk melindunginya. Berudu yang menetas tetap berada dan tumbuh di dalam lambung selama enam minggu pertama sejak menetas. Bagaimana mungkin mereka dapat tetap berada di dalam perut induknya begitu lama tanpa tercerna?

Suatu sistem yang sempurna telah diciptakan untuk memungkinkan mereka melakukan itu. Pertama, sang induk berpuasa selama enam minggu, yang berarti lambung dikhususkan hanya untuk berudu. Meskipun demikian, bahaya lainnya adalah pelepasan asam hidroklorat dan pepsin secara teratur di dalam lambung. Zat-zat kimia tersebut tentu akan segera membunuh anak-anak katak ini. Sekalipun begitu, hal ini tercegah karena suatu alat yang sangat khusus. Cairan di dalam lambung induk dinetralkan oleh zat seperti hormon prostaglandin E2, yang mula-mula dikeluarkan oleh cangkang telur dan kemudian oleh berudu. Oleh sebab itu, berudu tumbuh dengan sehat, meskipun mereka berenang di kolam asam.

Bagaimana berudu makan di dalam lambung yang kosong? Pemecahannya pun sudah dipikirkan pula. Telur jenis ini begitu besar dibanding telur jenis lainnya, karena telur ini mengandung kuning telur yang sangat kaya akan protein, yang cukup untuk memberi makan berudu selama enam minggu. Waktu kelahiran pun dirancang sesempurna mungkin pula. Kerongkongan katak betina membuka seperti halnya vagina hewan menyusui selama melahirkan. Ketika katak muda muncul, baik kerongkongan maupun lambung katak betina akan kembali normal dan katak betina pun mulai makan kembali.57

Sistem perkembangbiakan Rheobatrachus silus yang ajaib ini dengan tegas telah meruntuhkan teori evolusi, karena sistem ini rumit hingga perincian terkecilnya. Setiap tahap harus terjadi secara utuh agar katak dapat bertahan hidup. Sang induk harus menelan telurnya, dan harus berhenti makan selama 6 minggu. Telur harus melepaskan zat seperti hormon untuk menetralkan keasaman lambung. Tambahan kuning telur tambahan yang kaya kaya protein pada telur merupakan kebutuhan lain. Pembukaan kerongkongan katak betina tidak bisa terjadi secara kebetulan. Jika semua hal tersebut tidak dapat terjadi dengan urutan semestinya, anak-anak katak tidak akan bertahan hidup dan jenis ini akan menghadapi kepunahan.

Oleh karena itu, sistem ini tidak dapat berkembang dengan bertahap sebagaimana yang dikemukakan teori evolusi. Katak paling pertama dari jenis Rheobatrachus silus muncul dengan sistem yang sempurna seutuhnya. Semua makhluk yang dijelaskan dalam buku ini membuktikan kenyataan yang sama: terdapat rancangan yang unggul dalam penciptaan yang meliputi seluruh alam. Allah telah menciptakan semua makhluk hidup dengan kerumitan yang tak tersederhanakan, melalui ini kekuatan dan pengetahuan-Nya yang tak terbatas ditunjukkan kepada orang yang menelitinya. Penciptaan Allah yang sempurna digambarkan sebagai berikut:

Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama yang Paling Baik, Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Surat al-Hasyr: 24)

Rancangan Terbesar: Alam Semesta

Terdapat hukum-hukum dasar yang tidak dapat berubah di alam semesta, yang mempengaruhi seluruh makhluk yang bernyawa atau pun yang tak bernyawa. Hukum-hukum tersebut merupakan bukti yang menggambarkan kesempurnaan dalam penciptaan alam semesta sebagaimana makhluk hidup yang sempurna, yang hidup di dalamnya. Saat ini, petunjuk tersebut dihadapkan kepada kita sebagai hukum-hukum fisika yang begitu banyak ditemukan oleh para fisikawan. Hukum yang secara resmi diterima sebagai “hukum fisika” tak lain dari bukti kesempurnaan ciptaan Allah. (Untuk keterangan terperinci, silakan lihat Harun Yahya, The Creation of the Universe (Penciptaan Alam Semesta)).

Mari kita lihat beberapa contoh kesempurnaan rancangan di alam semesta.

Misalnya, mari kita telaah salah satu dari banyak sifat air hujan: “kekentalan air.”

Cairan yang berbeda memiliki tingkat kekentalan yang berbeda pula. Namun, kekentalan air sangat sempurna untuk digunakan seluruh makhluk. Jika kekentalannya lebih tinggi sedikit dari itu, tumbuhan tidak akan dapat menggunakannya untuk membawa zat-zat makanan yang penting untuk kelangsungan hidup mereka melalui pembuluh halusnya.

Jika kekentalan air kurang dari jumlah seharusnya itu, aliran sungai akan sangat berbeda, sehingga bentuk pegunungan pun akan berubah, lembah dan dataran tinggi tidak akan terbentuk, dan bebatuan tidak akan lapuk membentuk tanah.

Air juga mendukung peredaran sel darah merah yang mempertahankan tubuh kita melawan makhluk amat kecil di dalam tubuh dan zat-zat berbahaya. Jika kekentalan air lebih besar, pergerakan sel-sel di dalam pembuluh akan sangat mustahil, jantung akan meluap ketika memompa darah dan mungkin mengalami kegagalan untuk mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk kerja ini.

Bahkan contoh-contoh sesedikit ini saja sudah cukup menggambarkan bahwa air itu adalah cairan yang telah dengan khusus dirancang untuk makhluk hidup. Allah, ketika menyebutkan air, menyatakan dalam sebuah ayat:

Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untukmu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagimu dengan air hujan itu tanam-tanaman: zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada hal demikian benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Surat an-Nahl: 10-11)

Keseimbangan Gaya-Gaya

Apa yang terjadi jika gravitasi (gaya tarik bumi) lebih besar dari sekarang? Berlari dan berjalan menjadi mustahil. Manusia dan hewan akan mengeluarkan jauh lebih banyak energi untuk bergerak, yang akan mengurangi sumber daya tenaga bumi. Bagaimana jika gaya tarik bumi kurang kuat? Benda ringan pun tidak akan mampu mempertahankan keseimbangan mereka. Misalnya, serpihan debu yang dibawa oleh hembusan angin akan mengambang di udara dalam waktu lama. Kecepatan tetesan hujan akan menurun, dan tetesan itu mungkin akan menguap sebelum mencapai tanah. Sungai-sungai akan mengalir lebih lambat sehingga arus listrik tidak akan diperoleh dengan tingkat yang sama.

Semuanya berakar pada tarikan massa gravitasi. Hukum gravitasi Newton menyatakan bahwa tekanan tarik gravitasi antara benda-benda tergantung pada massa mereka dan jarak antara mereka. Karena itu, jika jarak antara dua bintang meningkat tiga kali, maka gaya gravitasi akan menurun sebesar sembilan kali, atau jika jaraknya menurun setengahnya, gaya gravitasi akan membesar 4 kali lipat.

Hukum ini membantu menjelaskan letak bumi, bulan dan planet saat ini. Jika hukum gravitasi berbeda, misalnya, jika gaya gravitasi meningkat ketika jaraknya menjauh, maka garis edar planet tidak akan berbentuk bulat lonjong dan planet-planet itu akan jatuh ke matahari. Jika gravitasi melemah, bumi akan berada pada kedudukan yang tetap jauh terhadap matahari. Jadi, jika gaya gravitasi tidak memiliki nilai yang tepat, maka bumi akan menabrak matahari atau bahkan hilang di angkasa yang luas.

Bagaimana Jika Besar Konstanta Planck Berbeda?

Kita menjumpai bentuk energi yang berbeda sepanjang waktu. Misalnya, panas yang kita rasakan di depan api pun telah diciptakan dengan keseimbangannya yang rumit.

Dalam fisika, energi dianggap memancar tidak dalam bentuk gelombang, melainkan dalam jumlah tertentu yang disebut “kuantum.” Dalam memperhitungkan energi yang terpancar, nilai tertentu yang tak berubah yang disebut Konstanta Planck digunakan di sini. Angka ini secara umum cukup kecil sehingga dapat diabaikan. Angka ini adalah salah satu bilangan dasar dan tak berubah di alam, yang rata-rata dinyatakan sebagai 6.626x10-34. Dalam setiap keadaan yang menyangkut pancaran energi (radiasi), jika energi suatu foton dibagi dengan frekuensinya, hasilnya akan selalu sama dengan konstanta ini. Seluruh bentuk energi elektromagnetik (magnet listrik), yakni panas, cahaya, dan lain-lain, ditentukan oleh Konstanta Planck.

Jika bilangan yang sangat kecil ini berbeda ukurannya, maka panas yang kita rasakan di depan api dapat menjadi auh lebih panas. Di satu sisi, api yang terkecil bisa mengandung energi yang cukup untuk membakar kita; sebaliknya, bola api raksasa seukuran matahari sekali pun bisa takkan cukup untuk menghangatkan bumi.


Gaya Gesek

Gaya gesek pada umumnya dianggap merugikan, karena gaya ini terjadi ketika kita menggerakkan sesuatu dalam keseharian kita. Namun, bagaimana jadinya dunia ini jika gaya gesek benar-benar tidak ada? Pena dan kertas akan meluncur dari tangan kita dan jatuh ke meja terus ke lantai, meja akan terpeleset ke pojok ruangan, singkatnya, seluruh benda akan terjatuh dan berguling hingga segalanya pada akhirnya berhenti di tempat terendah. Dalam dunia tanpa gesekan, seluruh ikatan akan terbuka, mur dan paku akan terlepas, tak ada mobil yang pernah bisa direm, sementara suara pun tidak akan pernah diam, melainkan terus menggema tak henti.

Seluruh hukum fisika ini merupakan bukti nyata bahwa alam semesta, sebagaimana halnya semua makhluk di dalamnya, merupakan hasil suatu rancangan ilahi. Dan memang, hukum fisika tidak lain hanyalah penjelasan dan penggambaran manusia akan keteraturan ilahi yang Allah ciptakan. Allah telah menciptakan hukum aturan yang tak berubah di alam semesta dan menciptakannya untuk kepentingan manusia sehingga manusia dapat merenungkannya serta memahami kebesaran Allah dan bersyukur atas nikmat-Nya.

Kita dapat terus memberikan contoh yang tak terhingga untuk menggambarkan keteraturan ciptaan Allah. Setiap yang diciptakan sejak terbentuknya alam semesta jutaan tahun yang lalu telah dijadikan, tak lain dengan seluruh Ilmu dan Kebesaran Allah.

“Allah Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah.” (Surat al-Mulk: 3-4)

Comments

Popular posts from this blog

Proses Transportasi dan Struktur Sedimen

Source : Sam Boggs Jr :  Proses Transportasi dan Struktur Sedimen Proses Transportasi dan Struktur Sedimen Bangunan biologi seperti karang-karang, tumpukan cangkang dan karpet mikroba diciptakan di dalam tempat yang tidak ada transportasi material. Sama halnya, pengendapan mineral evaporit di dalam danau, laguna dan di sepanjang garis pantai yang tidak melibatkan semua pergerakan zat particulate (substansi yang terdiri dari partikel-partikel). Namun bagaimanapun, hampir semua endapan sedimen lainnya diciptakan oleh transportasi material. Pergerakan material kemungkinan murni disebabkan oleh gravitasi, tapi yang lebih umum adalah karena hasil dari aliran air, udara, es atau campuran padat ( dense mixtures ) sedimen dan air. Interaksi material sedimen dengan media transportasi menghasilkan berkembangnya struktur sedimen, beberapa struktur sedimen berkaitan dengan pembentukan bentuk lapisan ( bedform ) dalam aliran sedangkan yang lain adalah erosi. Struktur sedimen ini terawetkan...

Lingkungan dan Fasies

Source : Sam Boggs Jr :L ingkungan dan Facies Lingkungan dan Fasies Sifat alami material yang diendapkan dimanapun akan ditentukan oleh proses fisika, kimia dan biologi yang terjadi selama pembentukan, transportasi dan pengendapan sedimen. Proses-proses ini juga mengartikan lingkungan pengendapan. Di bab selanjutnya, dibahas proses-proses yang terjadi di dalam tiap-tiap lingkungan pengendapan yang terdapat di seluruh permukaan bumi dan karakter sedimen yang diendapkan. Untuk mengenalkan bab ini, konsep lingkungan pengendapan dan fasies sedimen dibahas di bab ini. Metodologi analisis batuan sedimen, perekaman data dan menginterpretasikannya ke dalam proses dan lingkungan dibahas di sini secara umum. Contoh kutipan yang berhubungan dengan proses dan hasil di dalam lingkungan dibahas dengan lebih detail di bab berikutnya. 5.1 Menginterpretasi Lingkungan Pengendapan Masa Lampau Setting dimana sedimen terakumulasi dikenal sebagai kesatuan geomorfologi seperti sungai, danau, pa...

Gunung Singgalang

Sejarah Pembentukan singkat gunung singgalang : Gunung Singgalang sendiri termasuk ke dalam jenis gunung berapi yang tidak aktif. Yang artinya gunung singgalang sudah terjadi erupsi lebih dari duaribu tahun yang lalu. Gunung berapi adalah gunung yang terbentuk jika magma dari perut bumi naik ke permukaan. Gunung berapi dapat dikelompokkan menurut tingkat kedasyatan letusan, apakah itu dasyat ataupun tenang.  Gunung berapi dapat berbentuk kerucut, kubah, berpuncak datar, atau seperti menara, tergantung pada jenis letusan dan sifat-sifat fisik magma yang disemburkan. Gunung Singgalang termasuk gunungapi berbentuk kerucut (stratovulkano) tetapi karena gunung singgalang sudah lama meletus sehingga puncaknya tererosi dan membentuk puncak yang relatif datar. Telaga dewi yang terdapat di puncak singgalang merupakan kawah hasil erupsi singgalang ketika 2000 tahun silam. Morfologi daerah gunung atau bentuk roman muka bumi  Didaerah G. Singgalang ini mempunyai morfo...